Tuesday, October 27, 2015

Mushroom 11

Sejak Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, kami telah dicengkeram oleh ide-ide dan visi dari apa yang akan terjadi jika nuklir pernah menggelapkan langit kami. Ini skenari hari penghakiman dengan konsekuensi imponderably raksasa; tidak lebih pemerintah Minimum, kelaparan massal, pelanggaran hukum, kelangkaan air berat, racun karbon hitam yang mengisap sinar matahari kita. Ini hanya segelintir hasil seniman dan pendongeng yang menemukan begitu tak tertahankan untuk terlibat dengan itu.

Rasa ringin tahu tersebut telah menyebabkan library's-worth dari buku, komik, film, karya senia dan permainan yang meliputi subjek. Mushroom 11 yaitu peserta terbaru pada rak, dan hampir pasti prestasi yang paling mengesankan yaitu bagaimana review online indonesia mengelola untuk membedakan diri dari tumpukan media kiamat. Itu gameplay dengan fondasi, bagaimanapun, tidak berhasil begitu tegas.

Seperti yang namanya menyarankan, visi Mushroom 11 tentang bumi yaitu salah satu yang telah dirusak oleh bencana nuklik yang hampir selusin kali. Ini bukan post-apocalypse, tapi post-extinction. Post-human, lebih tepatnya, dengna sedikit lebih dari beberapa yang masih potret yang menyarankan umat manusia yang ada pada tempat pertama.

Hanya akan jarang Mushroom 11 yang memberikan referensi yang jelas bahwa dunia yang dibakar dan dipanggang di atas kita sendiri dan yang biasanya berasal dari kiasan sesekali; yang crumple terkorosi frame sepeda, jalan-jalan hancur yang telah dilumatkan Assassin's Creed Syndicate menjadi kerak bumi, batu bata dan besi kerangka bangunan yang mendominasi kehidupan kota. Lalu ada mural yang menghantui, memudar dalam warna namun tetap cerah dengan kemaharan, meningkatkan pada sosok bayangan yang menggantung di dinding pada Pripyat.

No comments:

Post a Comment